Saturday, October 16, 2010

Dokter vs Urgensi

As you know, dokter adalah sebuah pekerjaan mulia. Menjadi dokter berarti mendedikasikan hidupnya untuk kesejahteraan kesehatan umat manusia. Dan menjadi dokter terkadang tak jarang menuntut lo untuk menghilangkan egoisme diri untuk kembali ke tujuan awal, DEDIKASI.
Ada banyak pilihan profesi dokter yang nantinya akan berhubungan pula dengan tingkat urgensi yang berbeda pada tiap pilihan itu.
Tiap pilihan pasti bakal ada konsekuensinya, pasti ada kelebihan dan kekurangan yang mesti lo hadepin. Dan konsekuensi itu harus lo terima entah siap atau ngga, entah terprediksi atau tidak. 
Dokter dan urgensi, sesuatu yang sangat berhubungan erat. Urgensi adalah suatu konsekuensi yang harus siap untuk diterima ketika lo nulis pendidikan dokter di ljk SNMPTN. Dan ketika menjadi dokter dedikasi lo ga bakal pernah lepad dari sesuatu yang bernama urgensi.
Pekerjaan dokter yang menuntut tiap orang untuk merelakan hidupnya buat kemaslahatan kesehatan umat adalah suatu pekerjaan yang sangat membutuhkan tingkat urgensi yang tinggi, ya walaupun balik lagi ada beberapa pilihan profesi memiliki tingkat urgensi yang berbeda.
Dan ketika lo memilih mau jadi dokter apa lo sudah harus sadar akan konsekuensi yang bakal lo hadepin dan tingkat urgensi yang bakal lo terima. 
Dan terkadang urgensi itu ga cuma bikin lo mesti ngorbanin waktu lo, tapi orang-orang terdekat lo bisa juga kena imbasnya. Misalnya nih, lo janji sama anak lo mau ke kebun binatang hari minggu, eh taunya pas lo mau berangkat RS nelpon dan nyuruh lo kesana karena ada pasien yang butuh ditanganin sama lo. Lo bukan cuma bikin anak lo kecewa tapi itu bisa juga jadi statement dia yang bilang kalo lo adalah orang yang ingkar janji. So, before you decide what your plan, lo mesti pikirin konsekuensi dan hal2 sepele kaya gini, dan mesti siap buat itu :)

No comments:

Post a Comment